Sebagaimana pondok-pondok pesantren pada umumnya, keberadaan Pondok Pesantren Mansyaul Huda diawali dengan kegiatan pengajian anak-anak yang tinggal di sekitar rumah pendiri Pondok Pesantren Mansyaul Huda. Dengan bertambahnya jumlah santri yang mengikuti pengajian, yang berkembang tidak hanya meliputi anak-anak, tetapi juga para remaja, ibu-ibu dan bapak-bapak, sehingga didirikan sebuah pondok yang selain digunakan sebagai tempat belajar juga dimanfaatkan sebagai kamar santri.
Selanjutnya, didirikan pula sebuah mesjid. Hal ini dilakukan sebagai upaya mengoptimalkan kegiatan belajar/ pengajian yang dilakukan sehingga melahirkan santri sesuai yang diharapkan. Pada awal berdirinya, pondok pesantren ini memiliki santri sekitar 30-45 orang yang meliputi santri kalong (santri yang tidak menetap tetapi pulang pergi ke rumah masing-masing) dan santri menetap yang berasal dari luar daerah.
Seiring dengan perkembangan pondok pesantren dan pertambahan jumlah santri maka sarana dan prasarana sebagai fasilitas penunjang kegiatan belajar mengajar di Pondok Pesantren Mansyaul Huda pun semakin bertambah. Adapun hingga saat ini, Pondok Pesantren Mansyaul Huda telah memiliki fasilitas yang cukup memadai bagi kegiatan para santri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi pesan anda